Ketika Bulan Terbelah Dua

Ketika Bulan Terbelah Dua
Ketika Bulan Terbelah Dua

Ketika Bulan Terbelah Dua. Kaum Kafir Quraisy adalah salah satu kaum yang paling memusuhi Rasulullah dan umat Islam. Walaupun Rasulullah sudah menunjukkan berbagai mukjizatnya kepada mereka, Kaum Quraisy tetap saja tak mau beriman kepada Allah dan Rasulnya. Walaupun sesungguhnya hati mereka mengakui kebenaran ajaran yang di bawa Rasulullah, namun mereka malu dan takut kehilangan kehormatan di depan pembesar-pembesar lainnya, sehingga mulut mereka selalu menolaknya. 

Di kisahkan pada suatu hari, Kaum Kafir Quraisy mendatangi Rasulullah dan memintanya untuk menunjukkan mukjizat agar mereka percaya bahwa Allah adalah Tuhan yang patut di sembah. Tujuan mereka sebenarnya hanyalah untuk mengejek Rasulullah.

Rasulullah pun tersenyum, lalu berkata. “Baiklah…kalau itu yang kalian minta,”.

Rasulullah meminta mereka memandang bulan yang sedang menggantung di atas langit. Dengan izin Allah Swt, bulan itu terbelah menjadi dua bagian. Rasullullah ingin membuktikan bahwa Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Lalu, bulan yang terbelah itu menyatu kembali.

Seluruh kaum kafir Quraisy sebenarnya merasa takjub dengan apa yang barusan mereka lihat. Namun, karena tujuan mereka hanya untuk mengolok-olok Rasulullah, maka mereka tak mempercayainya itu nyata. Mereka tetap ingkar dengan kekuasaan Allah Swt dan mengatakan kalau Rasulullah adalah tukang sihir yang ulung.

“Kau benar-benar tukang sihir yang hebat, Muhammad,”.

Kaum Kafir Quraisy pun pergi meninggalkan Rasulullah. Rasulullah hanya menarik napas panjang atas kelakukan mereka yang tetap ingkar dan tak mau beriman kepada Allah Swt.

Memang, kebenaran hanya bisa di terima dengan hati yang penuh dengan cahaya iman. Dan keimanan seseorang hanya bisa di dapatkan ketika Allah Swt sudah memberikan hidayah kepadanya. Bahkan, Rasulullah pun tak bisa memberikan hidayah pada siapapun yang ia kehendaki.

Pernah Rasulullah sudah sungguh-sungguh berdoa kepada Allah Swt agar pamannya Abu Thalib mau memeluk Islam, akan tetapi sampai paman Nabi tersebut meninggal, ia tak mau mengucapkan dua kalimat syahadat, walaupun ia percaya apa yang di bawa oleh Rasulullah adalah benar.

Sungguh beruntung orang-orang yang mendapat hidayah sebelum ajal menjemput nyawa. Sungguh, mereka berada di jalan yang benar. Bagi kita yang sudah beriman kepada Allah, tugas kita selanjutnya adalah meningkatkan nilai keimanan tersebut, karena iman itu seperti air, bisa naik bisa turun.


Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Ketika Bulan Terbelah Dua"

Saleh Khana said...

Terima kasih Mas atas kunjungannya. kita sama-sama belajar.